Sabtu, 25 Juni 2011

True Love # Cerpen #

Bulan Desember, berarti sudah dua bulan lalu aku putus dengan laki-laki itu, tapi aku masih saja berstatus jomblo. Mungkin tahun baru nanti aku harus merayakan kebahagiaan dan kesedihan bersama dengan keluargaku, berarti juga tanpa cinta sejatiku atau bahasa tren-nya my true love. Hufftttt….. menyebalkan !!!! Padahal, bagi para remaja yang mengerti arti berpacaran sebenarnya, mereka akan merayakan dengan tangisan, Yup,,,,karena dengan bertambahnya tahun, berarti akan bertambah juga umur kita, dan pastinya akan ada kejadian baru, sedih, senang, gembira, bahagia, menderita, dan lain sebagainya. Diantara dua sahabatku hanya akulah yang sekarang belum laku. Yah aku berharap semoga tahun baru nanti aku bisa punya temen untuk berbagi alias pacar baru.
                Seperti biasa, aku sebagai pelajar harus pergi sekolah untuk menuntut ilmu, sekalian nongkrong bareng temen-temen sambil cari cowok baru. Bagi aku, mencari pacar bukan dari tampang tapi dari hati dan tingkah laku, kalau modal tampang saja, dimataku hanya lelaki biasa. Jarak antara sekolah dengan rumahku tidak terlalu jauh, hanya sekitar 100 meter dari rumahku. Aku berjalan kaki dan terus berjalan kaki sambil tengok kanan dan kiri, barangkali ada cowok lagi lewat. Hehehehe. Tapi sungguh menyebalkan, sejak aku putus dengan pacarku hingga sekarang, belum ada cowok jomblo yang aku temui, paling juga kakek-kakek atau bapak-bapak, baik disudut rumah, disekolah, di jalan dan dimana-dimana. “Uh……menyebalkan haruskah aku berstatus jomblowati sampai lulus nanti, mau ditaruh mana muka ini, kalau sahabatku tahu bisa habis aku dipermalukan”, gumamku dalam hati. Dengan langkah lambat, aku mulai memasuki gerbang sekolahku. Kemudian berjalan dan terus berjalan sampai tepat berada di depan kelasku.
                Kelas yang begitu sunyi, hanya ada beberapa meja, kursi , jendela, suara detakan jam dinding dan ah, malas sekali aku untuk menjelaskan satu-satu. Ekspresi wajah masam dan cemberut menghiasi mukaku yang ditumbuhi dua jerawat kecil. Kuletakkan tas besarku di atas meja dan Wowwwww……!!!! Aku kaget melihat ada setangkai bunga flamboyan kesukaanku dan secarik kertas dibawahnya. Dengan hati dag-dig-dug-derrrr aku membaca surat itu dengan pelan dan kupandang lekat-lekat kertas itu supaya tidak salah tafsir saat membaca.
KULUKIS GAMBAR DIRIMU
KULUKIS NAMAMU DIHATIKU
PENUH MAKNA CINTA……..
HANYA DIRIMU YANG SELAMA INI BERNIANG DIHATIKU
HANYA HATIMU YANG AKU SIMPAN
WALAU AKU BELUM BISA MEMILIKIMU
TAPI AKU BERHARAP
DENGAN SETANGKAI BUNGA FLAMBOYAN INI
KAU BISA MENERIMAKU……
AKU AKAN MENANTIMU. 

Dari : R.F

                Akupun kaget membaca kertas yang bertuliskan puisi yang romantis, dan baru kali ini, hatiku bergetar cepat sekali. Tapi dibalik kesenanganku, kebingungan menjadi factor utama. “Inisial R.F? siapa itu, apa mungkin Ricky, tapi namanya Ricky candra. Apa mungkin mantanku? Tapi namanya Muhammad Rafael pratama. Terus siapa ini?” gumamku. Tapi aku tidak begitu mempersoalkan masalah itu, yang pasti dari cara dia menulis, dia tampak baik, sopan, dan yang pasti dapat mengajari kebaikan untukku. Ah sok tau sekali!!!!!

***
“Sudah seminggu ini, aku menerima kertas bertuliskan puisi-puisi cinta plus bunga flamboyant yang harum dan cantik di atas meja kelasku dan itu setiap pagi lagi.” Aku mulai membuka pembicaraan. “So, dari siapa sich, sangat mencurigakan” sahut fika. “Ah, mungkin fans beratmu vi….” Ujar Lisa, sambil membersihkan kuku-kukunya yang sedikit kotor. “Mana mungkin dia ngefens, udah nggak ngefens kale, pasti tuh R.F suka kale sama kamu viz, dia selalu membuatkan puisi untukmu dan memberikan setangkai bunga untukmu, kalau dia laki-laki pastinya dia harus berani mengungkapkan perasaan itu kepadamu Vi, langsung dihadapanmu, gak pake bersembunyi, kayak lagi maen petak umpet”. “Ah, biarlah, toh siapapun dia, aku sangat kagum dengannya, dari cara dia menulis puisi, dia kelihatannya baik dan tulus.”. “Halah, kamu ini, mudah sekali terkena rayuan gombal cowok, apalagi ini, gak kamu ketahui, nggak kamu kenal juga. Saranku, lebih baik kamu buat jawaban, kamu bilang kalau memang dia suka sama kamu, dia harus berani mengutarakan persaanya didepanmu dan membuka identitas dirinya, bukan malah bersembunyi di balik baju, kemudian kamu letakkan di atas meja” saran Lisa. Akupun mulai berfikir-fikir sejenak, apa yang dikatakan Lisa memang ada benarnya, dan aku putuskan untuk menggunakan saran dari Lisa, apalagi ini sudah tanggal 27 Desember, bisa jadi, dia menembakku ketika malam tahun baru, oh so sweet…..! jadi, aku bisa merayakan malam tahun baruku dengan pacar baru juga yang lebih afdalnya temen deket yang baik dan bisa dijadiin inspirasi buatku.

***
               
                Sudah empat hari dari saat aku membalas puisinya, dengan jawaban biasa, cowok misterius itu tidak memberikan kabar apapun, tidak lagi membuatkan puisi cinta lagi untukku, dan sudah empat hari juga aku menunggunya, kukira dengan saran dari Lisa, dia mau menampakkan jati dirinya dan menyatakan cintanya kepadaku, padahal nanti malam adalah malam tahun baru. Kuharap hari ini, detik ini, dan jam ini dia akan muncul dan kemudian menyatakan isi hatinya kepadaku, tapi pada kenyataanya. Huh! Sebal-Sebal-Sebal!!!!!!!! Dia tak muncul juga.

Tiba-tiba handphone-ku berdering, sms masuk, dari nomor tak kukenal. Isinya temui aku di taman depan rumahmu nanti malam pukul 8 tepat. Jangan balas sms ini, lakukanlah apa yang aku minta. Mataku langsung melotot, membaca sms dari orang aneh itu, dalam hati ada rasa takut, marah, sebal, menjadi satu.

                Malam itu aku keluar dari rumahku menuju ke taman rumah, sesuai apa yang diperintahkan oleh orang misterius itu. Kulihat ada seorang laki-laki tinggi, gagah dan. Uh… tanpa banyak berfikir aku langsung mendekatinya, dan dia berbalik arah dan….”gubrakk” tampak didepan mata seorang lelaki, berwajah tampan, hidung mancung, dan bertubuh kekar menemuiku tak kalah juga wajahnya menampakkan dia adalah orang baik dan tulus. Tanpa basa basi dia langsung mengucapkan “Viza, ti amo”. “Maksudnya?” tanyaku heran. Dengan senyuman tulus dia mengatakan “Ti amo ialah ungkapan cinta dalam bahasa italia”. “Jadi kau menembakku”.”Lebih jelasnya seperti itu”. Akupun berdiam sebentar, mengamati apa yang akan dilakukannya, dari yang aku lihat dia adalah orang baik dan tidak memiliki maksud jahat kepadaku, juga kelihatannya dia pintar, dan menjadikanku pacarnya karena dia memang mencari perempuan yang tidak melihat dari kekurangannya. 20 menit dia menungguku ditaman dan selama itu, aku terus mengamatinya, karena mersa kasihan, akupun keluar dan kubalas apa yang dia nyatakan kepadaku, akupun menerima cintanya.

                Pada malam itu juga, aku sudah dicoret dalam kamus jomblowati. Kini apa yang aku inginkan tercapai, merayakan malam tahun baru dengan pacar baru, dan semoga dia tidak menyakiti hatiku seperti cowok-cowok sebelumnya. Sungguh tak kusangka, akan ada cowok menyatakan cinta dimalam tahun baru, laki-laki yang baik hatinya, dan tulus cintanya juga laki-laki yang memiliki tipe taat beribadah, itulah laki-laki yang aku inginkan . Today, I will not forget, a truly historic day in my life, the day when I found my true love, the day when I find love despite my second love. Really I'm happy. Happiness is so full accompanied by a star studded night in the new year.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar